Rabu, 23 Januari 2013

KUMPULAN CERPEN ( 2 )



THE BEST COUPLE

            SMA Harapan Baru saat ini sedang sibuk sekali menyiapkan pesta untuk menyambut ulang tahun sekolah yang ke-20. Makanya nggak heran kalau semua orang terlihat serius dan sibuk menyiapkan acara itu yang tinggal beberapa hari lagi.
            “ Eh gimana nih ? Pemeran buat putri tidur di pementasan drama belom ada yang pas. “ ujar Karina, ketua ekskul teater dalam rapat kepanitiaan sore ini.
            “ Pasangan buat lomba dance salsa juga belom ada. “ Krisna, si wakil bendahara OSIS, menambahi ucapan Karina tadi.
            Sang ketua panitia, Putra nampak berpikir, “ siapa disini yang belom kebagian lomba ? “
            Agak ragu, Vhina dan Ramon mengangkat tangan.
            “ Perfect !! “ ceplos Putra seraya menjentikkan jarinya.
            Vhina bengong, “ WHAT ??? “
            “ Maksudnya apa nih ? “ tanya Ramon agak jengkel.
            “ Begini sodara-sodara, kita kan kekurangan orang buat ngisi acara di teater sama salsa, nah kita semua kan udah kebagian lomba semua, kecuali kalian berdua. Nggak adil banget kan kalo cuma kalian doang yang nggak ikut ? “ jelas Putra.
            “ Harus gue sama dia gitu ? “ ucap Vhina sinis.
            “ Emang kenapa sama gue ? “ Ramon balik tanya.
            “ Udah … jangan mulai, deh. “ sergah Putra seketika, “ pokoknya udah fix lo berdua mewakili tim panitia di pentas acara teater sama lomba salsa. “ kemudian matanya beralih menatap sang sekretaris, “ catet, Ra. Masukkin nama mereka didaftar acara. “ kembali dia menatap seisi ruangan, “ deal ya ? Udah nggak ada yang dirubah lagi. Oke ? “
            Nampak semua yang hadir dalam rapat itu mengangguk setuju. Kecuali Vhina dan Ramon. Mereka hanya saling pandang dengan tatapan penuh kebencian.

***

            “ Emang kenapa sih sama Ramon ? Kayaknya lo benci banget sama dia ? “ tanya Karina, sahabat terdekat Vhina.
            “ Kan gue udah pernah ceritain. Dari awal gue udah nggak suka sama dia gara-gara dia sok kegantengan, belagu, udah gitu mau sok ngalahin nilai gue dengan cara caper abis-abisan sama guru !! Gimana gue nggak sebel ?! “ jawab Vhina dengan amarah yang menggebu-gebu.
            “ Tapi masa sampe segitunya sih, Vhin ? Kita udah kelas 3 lho. Dan kejadian itu kan lo alamin waktu lo sekelas sama dia dikelas 1 dulu. Sekarang kan udah beda. Dia IPA 1, lo IPA 2. “ ucap Karina.
            “ Nah !! Justru itu masalahnya !! Harusnya tuh gue yang dikelas itu !! Cuma gara-gara nilai gue 0,2 dibawah dia, dengan gampangnya tuh orang masuk dikelas unggulan itu !! Belom lagi sekolah ngasih kepercayaan penuh ke dia buat jadi ketua OSIS !! Padahal lo tau sendiri kan waktu itu nilai gue di atas dia !! “
            “ Tapi kan waktu itu supporter dia banyak, Vhin. Jelaslah lo kalah. Dan otomatis lo jadi wakilnya. “
            “ Itu juga tuh !!! Tuh orang pinter banget ngerayu ade kelas terutama yang cewek buat jadi pendukung dia !! Sampe sekarang gue masih belom terima gue jadi wakilnya !! “
            “ Tapiiiii jangan sampe segitunya juga kali, Vhin. Gue malah takutnya lo jadi suka sama dia. Drama di teater kan ada adegan lo kissing sama dia. “
            Vhina terbelalak, “ apa lo bilang ??? Kissing ??? Gila kali lo ya ?? Gue yakin bukan cuma gue yang nggak setuju, sekolah juga pasti ngelarang !! “
            “ Eh, neng, nggak kissing beneran kali. Cuma acting doang. Ntar pas adegan itu disensor, dan lo sama dia cuma pura-pura. “
            “ Gila lo !! Ogah, ah !! Gue nggak mau !! “ tolak Vhina mentah-mentah.
            “ Eits, kalo lo nggak mau ntar bukan cuma Putra yang ngamuk. Tapi sekolah juga coz cuma lo satu-satunya kandidat yang cocok jadi Putri Tidur. Oke ? Gue mau ke kantor Kepsek dulu. Begitu bel pulang lo harus langsung ke auditorium buat latihan !! “ kata Karina seraya pergi meninggalkan Vhina yang diam terpaku sambil cemberut.
           
***

            Tepat jam 2 siang bel sekolah berbunyi. Karina langsung menarik tangan Vhina menuju ruang auditorium begitu melihat cewek itu berjalan kearah gerbang sekolah. Susah payah dia membujuk Vhina untuk masuk kedalam ruangan dan membaca synopsis cerita tentang Putri Tidur dan skriptnya. Tanpa disadarinya Ramon yang juga sedang membaca script, tersenyum geli melihatnya.
            Setelah diberi waktu setengah jam untuk mempelajari script, Vhina dan Ramon mencoba mempraktekan apa yang tertulis dalam script itu.
            “ Sumpah mati jujur gue males banget jadi pasangan lo !!! “ desis Vhina.
            “ Eh, nggak usah mulai !! Bukannya gue nggk mau berantem sama lo ya ?! Tapi ini lagi latihan !! Dan gue nggak mau cuma gara-gara gue ngeladenin lo, ini pentas bakalan gagal terus malu-maluin Karina sebagai ketua teater !! “ balas Ramon.
            “ Aduh !!! “ teriak Karina di bangku penonton, “ kok malah pada bisik-bisik sih ?! Di script kan tertulis sang putri berdansa dengan pangeran ! Jadi sekarang lo berdua latihan dansa. Bukan malah maen bisik-bisikan nggak jelas gitu ! Ayo cepet ! “
            “ Iya bawel !! “ Vhina balas berteriak.
            Ramon mengulurkan tangan kanannya. Sesaat Vhina menatapnya sinis. Tapi akhirnya  dia sambut juga tangan itu. Kemudian mereka mulai berlatih dansa layaknya seorang pangeran dan putri sungguhan.
            Selesai latihan teater, Vhina dan Ramon dipaksa oleh ketua ekskul dance untuk berlatih salsa. Awalnya Vhina dan Ramon menolak dengan alasan yang sama, yaitu capek ! Tapi sang ketua tidak percaya dengan alasan itu dan tetap memaksa mereka untuk berlatih karena waktu yang sudah terlalu mepet.
            Mereka pun menyerah dan akhirnya mau berlatih salsa walau dalam hati mereka ada rasa kesal tapi ada satu rasa yang belum jelas seperti apa. Pastinya sulit diungkapkan dengan kata-kata.

***

            Perhelatan terdahsyat menurut SMA Harapan Baru itu pun terjadi hari ini dan akan segera dimulai. Semua warga sekolah berkumpul dan duduk dengan tertib dilapangan utama sekolah. Panggung terbentang menutupi seperempat luas lapangan. Sepasang MC bersiap-siap naik ke atas panggung begitu tarian dari ekskul dance membuka acara.
            Setelah ucapan sambutan dari Kepala Sekolah dan perwakilan dari guru, acara pun dilanjutkan dengan penampilan band sekolah yang juga merupakan perwakilan dari ekskul music. Band selesai, panggung segera di sulap untuk penampilan drama Putri Tidur.
            Dibelakang panggung, Vhina dan Ramon bersiap-siap.
            “ Ikut gue bentar. “ kata Ramon seraya menarik satu tangan Vhina untuk sedikit menjauh dari panitia.
            “ Apaan sih ?! Lepasin tangan gue !! “ omel Vhina galak.
            Ramon melepaskan tangan Vhina, “ bisa nggak lo nggak marah-marah dulu ?! “
            “ Kalo sama lo udah jelas gue nggak bisa kalo nggak marah !! “ ketus Vhina.
            “ Iya deh, apa kata lo aja ! Tapi yang jelas sekarang gue minta dengan sangat, buang jauh-jauh dulu perasaan marah lo itu. Soalnya kita sebentar lagi tampil. Dan gue harap lo  bisa total nanti. Gue nggak mau cuma gara-gara kemarahan lo itu pentas dan pesta sekolah ini jadi ancur. Oke ? “
            “ Gue udah tau dimana tempat buat gue marah dan dimana gue harus bersikap tanggung jawab, Ramon !! “ ceplos Vhina seraya meninggalkan Ramon. Tapi baru beberapa langkah, dia kembali menghadap Ramon, “ dan terima kasih atas partisipasinya karna udah ingetin gue ! “ lalu dia kembali meninggalkan Ramon untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain.

***
           
Pentas drama pun di mulai. Semua yang menyaksikan berdecak kagum atas keseriusan Vhina dan Ramon dalam berperan. Mereka pun langsung berpendapat bahwa sebenarnya Vhina dan Ramon adalah pasangan yang serasi.
Apalagi ketika adegan pangeran mencium sang putri untuk membangunkannya dari tidur panjang. Semuanya berseru saat salah satu kurcaci mengibaskan bendera untuk menutupi bagian atas tubuh pangeran dan putri yang sedang berciuman.
Sebenarnya saat itu Ramon hanya menundukkan wajahnya tapi tepat diatas wajah Vhina. Tanpa sadar mereka saling tatap dan jantung keduanya berdegup kencang. Durasi yang tersedia untuk adegan ini sebenarnya hanya 5 detik. Tapi gara-gara mereka saling tatap, mereka melupakan hal itu dan terus dalam posisi seperti itu sampai melebihi waktu yang ditentukan dan mereka pun tidak menyadari kalau bendera yang tadi menutupi mereka sudah diangkat.
Sorak penonton pun menggema dan seketika menyadarkan mereka. Dengan perasaan gugup, mereka mencoba kembali berakting normal seperti biasa.
Ketika selesai, Ramon dan Vhina segera berlari kebelakang panggung. Disana mereka sudah ditunggu oleh panitia dan anggota ekskul teater.
“ Masih lama nggak sih ini pentas ? “ tanya Vhina sok kesel. Padahal ini adalah salah satu cara untuk mengusir rasa gugup yang belum hilang pasca adegan tadi.
“ Caelah … segitu gugupnya. Udah selesai, kali. Emang tadi lo berdua ngomongin apa sih sampe nggak tau durasi gitu ? Bendera udah diangkat masih aja posisinya begitu. “ jawab Karina dengan nada meledek.
“ Tau lo. Tadi langsung nyebar gossip kalo lo berdua udah jadian. “ lanjut Putra sambil cengar-cengir.
“ Gila lo !!! Nggak mungkinlah gue sama dia jadian !! Apa kata dunia ???!! “ ketus Vhina.
“ Lagian siapa juga yang mau jadian sama cewek sombong model lo ??!! “ sahut Ramon.
“ Eitss .. udah, “ Karina menghentikan pertengkaran diantara Vhina dan Ramon, “ mending kalian siap-siap buat lomba salsa. Sekalian latihan lagi sebentar. “
Ramon dan Vhina saling pandang. Kemudian sambil mendengus sebal, mereka beranjak menuju ruang ganti pakaian dan bersiap-siap untuk kembali menjadi couple di pentas salsa.

***

Tepuk tangan kembali bergema dilapangan malam itu ketika Vhina dan Ramon kembali tampil sebagai pasangan dalam tari salsa. Apalagi ketika mereka mulai menari dengan sangat rileks seperti bersama pasangannya sendiri. Siul dan teriakan meledek langsung tertuju pada mereka.
Singkat waktu, setelah salsa acara dilanjutkan dengan Prom Nite. Disinilah semua penilaian dari berbagai lomba dan pertunjukkan yang sejak awal mengisi perayaan ulang tahun sekolah, akan diumumkan.
Vhina dan Ramon pun bergegas mengganti kembali pakaian mereka. Setelah semuanya rapih dan siap, seluruh panitia acara ikut berkumpul ditengah lapangan untuk mendengarkan siapa-siapa saja yang menjadi juara.
“ Oke temen-temen semuanya, buat mempersingkat waktu, Ryo akan segera membacakan nama-nama pemenang lomba pada perayaan ultah sekolah malam ini. “ ucap Manda yang bertugas sebagai MC.
Ryo hanya mengangguk dan mulai membacakan nama para pemenang dari setiap lomba yang diadakan. Saat akan membacakan pemenang untuk lomba salsa, tanpa sadar Vhina dan Ramon menahan nafas.
“ Untuk salsa juara satunya adalah … “ Ryo sengaja menggantung kalimatnya sesaat, “ pasangan … Vhina dan Ramon .. “ lanjutnya setengah teriak.
Seluruh warga sekolah konntan bersorak gembira. Terlebih pemenangnya sendiri. Vhina dan Ramon tiba-tiba saja saling rangkul. Tapi begitu sadar, mereka langsung melepasnya dengan gugup. Dan mereka pun naik ke atas panggung untuk menerima hadiah.
“ Dan yang terakhir, yang sangat ditunggu-tunggu, the best couple untuk tahun ini adalah… “ Ryo dan Manda kembali kompak menggantung kalimat, untuk memberikan nuansa tegang, “ Putri Tidur dan Sang Pangeran .. “ teriak Ryo.
“ Atau yang kita semua kenal Vhina dan Ramon… “ jelas Manda.
Suara riuh lebih menggema dari pada sebelumnya langsung mengisi seluruh penjuru sekolah. Sementara Vhina dan Ramon sendiri hanya bisa terkejut. Tapi tanpa diduga, Vhina malah keluar dari lapangan, berlari menuju taman sekolah. Ramon langsung mengejarnya.
“ Vhina tunggu, “ cegah Ramon sambil meraih satu tangan Vhina.
“ Apaan sih lo ?! Lepas ! “ omel Vhina.
“ Lo kenapa lari ? Ada yang salah ? “ tanya Ramon dengan nada sabar.
“ Iya ! Salah banget !! Lo nggak nyadar apa yang diumumin sama Manda tadi ?! “
“ Emang kenapa sih kalo kita dinobatin jadi the best couple ? selama ini kita emang nggak pernah akur. Tapi pernah nggak sih lo berpikir memperbaiki hubungan kita ? “
“ Maksud lo ? “
“ Jujur … “ Ramon terlihat sedikit gugup, “ gue suka sama lo. Dan perasaan ini udah gue pendem lebih dari 2 tahun sejak pertama kali kita berantem diruang guru waktu kelas 1. “
Vhina kontan kaget mendengar pengakuan Ramon. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan cowok dihadapannya.
“ Gue minta maaf kalo selama ini gue sering bikin lo jengkel atau marah. Karna gue sendiri nggak tau harus berbuat apa buat ngungkapin perasaan gue ke lo. Dan gue harap lo bisa terima gelar the best couple itu. Walaupun cuma untuk satu tahun ke depan. “ kara Ramon lagi.
Vhina hanya terdiam.
“ Vhin, please … jangan diem aja. Gue berharap banyak sama lo. “
“ Gue juga minta maaf, Mon .. “ ucap Vhina pelan, “ gue terlalu naïf buat jujur sama diri gue sendiri. “
Kedua mata Ramon berbinar, “ jadi … kita .. “
“ Gue pun berharap gelar the best couple itu nggak cuma satu tahun. “
Ramon mengangguk mantap, “ pasti, Vhin. Itu pasti ! “ lalu dia meraih kedua tangan Vhina. Baru dia akan menarik tubuh Vhina kedalam pelukannya, suara terompet yang super nyaring menyerbu mereka.
“ Dasar sok malu-malu kucing. “ ledek Karina, “ kalo udah ditakdirin jadi the best couple mah terima aja. Pake sok jadi musuh. Capek deh !”
Lagi-lagi penonton yang tadinya ada dilapangan, tapi langsung ke taman semua, berteriak riuh menyetujui apa yang dibilang Karina. Sementara Vhina yang dirangkul Ramon hanya bisa tersenyum malu. Begitu juga dengan Ramon yang jadi salah tingkah.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar