THE BEST COUPLE
SMA
Harapan Baru saat ini sedang sibuk sekali menyiapkan pesta untuk menyambut
ulang tahun sekolah yang ke-20. Makanya nggak heran kalau semua orang terlihat
serius dan sibuk menyiapkan acara itu yang tinggal beberapa hari lagi.
“
Eh gimana nih ? Pemeran buat putri tidur di pementasan drama belom ada yang
pas. “ ujar Karina, ketua ekskul teater dalam rapat kepanitiaan sore ini.
“
Pasangan buat lomba dance salsa juga belom ada. “ Krisna, si wakil bendahara
OSIS, menambahi ucapan Karina tadi.
Sang
ketua panitia, Putra nampak berpikir, “ siapa disini yang belom kebagian lomba
? “
Agak
ragu, Vhina dan Ramon mengangkat tangan.
“
Perfect !! “ ceplos Putra seraya menjentikkan jarinya.
Vhina
bengong, “ WHAT ??? “
“
Maksudnya apa nih ? “ tanya Ramon agak jengkel.
“
Begini sodara-sodara, kita kan kekurangan orang buat ngisi acara di teater sama
salsa, nah kita semua kan udah kebagian lomba semua, kecuali kalian berdua.
Nggak adil banget kan kalo cuma kalian doang yang nggak ikut ? “ jelas Putra.
“
Harus gue sama dia gitu ? “ ucap Vhina sinis.
“
Emang kenapa sama gue ? “ Ramon balik tanya.
“
Udah … jangan mulai, deh. “ sergah Putra seketika, “ pokoknya udah fix lo
berdua mewakili tim panitia di pentas acara teater sama lomba salsa. “ kemudian
matanya beralih menatap sang sekretaris, “ catet, Ra. Masukkin nama mereka
didaftar acara. “ kembali dia menatap seisi ruangan, “ deal ya ? Udah nggak ada
yang dirubah lagi. Oke ? “
Nampak
semua yang hadir dalam rapat itu mengangguk setuju. Kecuali Vhina dan Ramon.
Mereka hanya saling pandang dengan tatapan penuh kebencian.
***
“
Emang kenapa sih sama Ramon ? Kayaknya lo benci banget sama dia ? “ tanya
Karina, sahabat terdekat Vhina.
“
Kan gue udah pernah ceritain. Dari awal gue udah nggak suka sama dia gara-gara
dia sok kegantengan, belagu, udah gitu mau sok ngalahin nilai gue dengan cara
caper abis-abisan sama guru !! Gimana gue nggak sebel ?! “ jawab Vhina dengan
amarah yang menggebu-gebu.
“
Tapi masa sampe segitunya sih, Vhin ? Kita udah kelas 3 lho. Dan kejadian itu
kan lo alamin waktu lo sekelas sama dia dikelas 1 dulu. Sekarang kan udah beda.
Dia IPA 1, lo IPA 2. “ ucap Karina.
“
Nah !! Justru itu masalahnya !! Harusnya tuh gue yang dikelas itu !! Cuma
gara-gara nilai gue 0,2 dibawah dia, dengan gampangnya tuh orang masuk dikelas
unggulan itu !! Belom lagi sekolah ngasih kepercayaan penuh ke dia buat jadi
ketua OSIS !! Padahal lo tau sendiri kan waktu itu nilai gue di atas dia !! “
“
Tapi kan waktu itu supporter dia banyak, Vhin. Jelaslah lo kalah. Dan otomatis
lo jadi wakilnya. “
“
Itu juga tuh !!! Tuh orang pinter banget ngerayu ade kelas terutama yang cewek
buat jadi pendukung dia !! Sampe sekarang gue masih belom terima gue jadi
wakilnya !! “
“
Tapiiiii jangan sampe segitunya juga kali, Vhin. Gue malah takutnya lo jadi
suka sama dia. Drama di teater kan ada adegan lo kissing sama dia. “
Vhina
terbelalak, “ apa lo bilang ??? Kissing ??? Gila kali lo ya ?? Gue yakin bukan
cuma gue yang nggak setuju, sekolah juga pasti ngelarang !! “
“
Eh, neng, nggak kissing beneran kali. Cuma acting doang. Ntar pas adegan itu
disensor, dan lo sama dia cuma pura-pura. “
“ Gila lo !! Ogah, ah !! Gue nggak
mau !! “ tolak Vhina mentah-mentah.
“
Eits, kalo lo nggak mau ntar bukan cuma Putra yang ngamuk. Tapi sekolah juga
coz cuma lo satu-satunya kandidat yang cocok jadi Putri Tidur. Oke ? Gue mau ke
kantor Kepsek dulu. Begitu bel pulang lo harus langsung ke auditorium buat
latihan !! “ kata Karina seraya pergi meninggalkan Vhina yang diam terpaku
sambil cemberut.
***
Tepat
jam 2 siang bel sekolah berbunyi. Karina langsung menarik tangan Vhina menuju
ruang auditorium begitu melihat cewek itu berjalan kearah gerbang sekolah.
Susah payah dia membujuk Vhina untuk masuk kedalam ruangan dan membaca synopsis
cerita tentang Putri Tidur dan skriptnya. Tanpa disadarinya Ramon yang juga
sedang membaca script, tersenyum geli melihatnya.
Setelah
diberi waktu setengah jam untuk mempelajari script, Vhina dan Ramon mencoba
mempraktekan apa yang tertulis dalam script itu.
“
Sumpah mati jujur gue males banget jadi pasangan lo !!! “ desis Vhina.
“
Eh, nggak usah mulai !! Bukannya gue nggk mau berantem sama lo ya ?! Tapi ini
lagi latihan !! Dan gue nggak mau cuma gara-gara gue ngeladenin lo, ini pentas
bakalan gagal terus malu-maluin Karina sebagai ketua teater !! “ balas Ramon.
“
Aduh !!! “ teriak Karina di bangku penonton, “ kok malah pada bisik-bisik sih
?! Di script kan tertulis sang putri berdansa dengan pangeran ! Jadi sekarang
lo berdua latihan dansa. Bukan malah maen bisik-bisikan nggak jelas gitu ! Ayo
cepet ! “
“
Iya bawel !! “ Vhina balas berteriak.
Ramon
mengulurkan tangan kanannya. Sesaat Vhina menatapnya sinis. Tapi akhirnya dia sambut juga tangan itu. Kemudian mereka mulai
berlatih dansa layaknya seorang pangeran dan putri sungguhan.
Selesai
latihan teater, Vhina dan Ramon dipaksa oleh ketua ekskul dance untuk berlatih
salsa. Awalnya Vhina dan Ramon menolak dengan alasan yang sama, yaitu capek !
Tapi sang ketua tidak percaya dengan alasan itu dan tetap memaksa mereka untuk
berlatih karena waktu yang sudah terlalu mepet.
Mereka
pun menyerah dan akhirnya mau berlatih salsa walau dalam hati mereka ada rasa
kesal tapi ada satu rasa yang belum jelas seperti apa. Pastinya sulit
diungkapkan dengan kata-kata.
***
Perhelatan
terdahsyat menurut SMA Harapan Baru itu pun terjadi hari ini dan akan segera
dimulai. Semua warga sekolah berkumpul dan duduk dengan tertib dilapangan utama
sekolah. Panggung terbentang menutupi seperempat luas lapangan. Sepasang MC
bersiap-siap naik ke atas panggung begitu tarian dari ekskul dance membuka
acara.
Setelah
ucapan sambutan dari Kepala Sekolah dan perwakilan dari guru, acara pun
dilanjutkan dengan penampilan band sekolah yang juga merupakan perwakilan dari
ekskul music. Band selesai, panggung segera di sulap untuk penampilan drama
Putri Tidur.
Dibelakang
panggung, Vhina dan Ramon bersiap-siap.
“
Ikut gue bentar. “ kata Ramon seraya menarik satu tangan Vhina untuk sedikit
menjauh dari panitia.
“
Apaan sih ?! Lepasin tangan gue !! “ omel Vhina galak.
Ramon
melepaskan tangan Vhina, “ bisa nggak lo nggak marah-marah dulu ?! “
“
Kalo sama lo udah jelas gue nggak bisa kalo nggak marah !! “ ketus Vhina.
“
Iya deh, apa kata lo aja ! Tapi yang jelas sekarang gue minta dengan sangat,
buang jauh-jauh dulu perasaan marah lo itu. Soalnya kita sebentar lagi tampil. Dan
gue harap lo bisa total nanti. Gue nggak
mau cuma gara-gara kemarahan lo itu pentas dan pesta sekolah ini jadi ancur.
Oke ? “
“
Gue udah tau dimana tempat buat gue marah dan dimana gue harus bersikap
tanggung jawab, Ramon !! “ ceplos Vhina seraya meninggalkan Ramon. Tapi baru
beberapa langkah, dia kembali menghadap Ramon, “ dan terima kasih atas partisipasinya
karna udah ingetin gue ! “ lalu dia kembali meninggalkan Ramon untuk bergabung
dengan teman-temannya yang lain.
***
Pentas drama pun di
mulai. Semua yang menyaksikan berdecak kagum atas keseriusan Vhina dan Ramon
dalam berperan. Mereka pun langsung berpendapat bahwa sebenarnya Vhina dan
Ramon adalah pasangan yang serasi.
Apalagi ketika adegan
pangeran mencium sang putri untuk membangunkannya dari tidur panjang. Semuanya
berseru saat salah satu kurcaci mengibaskan bendera untuk menutupi bagian atas
tubuh pangeran dan putri yang sedang berciuman.
Sebenarnya saat itu
Ramon hanya menundukkan wajahnya tapi tepat diatas wajah Vhina. Tanpa sadar
mereka saling tatap dan jantung keduanya berdegup kencang. Durasi yang tersedia
untuk adegan ini sebenarnya hanya 5 detik. Tapi gara-gara mereka saling tatap,
mereka melupakan hal itu dan terus dalam posisi seperti itu sampai melebihi
waktu yang ditentukan dan mereka pun tidak menyadari kalau bendera yang tadi
menutupi mereka sudah diangkat.
Sorak penonton pun menggema
dan seketika menyadarkan mereka. Dengan perasaan gugup, mereka mencoba kembali
berakting normal seperti biasa.
Ketika selesai, Ramon
dan Vhina segera berlari kebelakang panggung. Disana mereka sudah ditunggu oleh
panitia dan anggota ekskul teater.
“ Masih lama nggak sih
ini pentas ? “ tanya Vhina sok kesel. Padahal ini adalah salah satu cara untuk
mengusir rasa gugup yang belum hilang pasca adegan tadi.
“ Caelah … segitu
gugupnya. Udah selesai, kali. Emang tadi lo berdua ngomongin apa sih sampe nggak
tau durasi gitu ? Bendera udah diangkat masih aja posisinya begitu. “ jawab
Karina dengan nada meledek.
“ Tau lo. Tadi langsung
nyebar gossip kalo lo berdua udah jadian. “ lanjut Putra sambil cengar-cengir.
“ Gila lo !!! Nggak
mungkinlah gue sama dia jadian !! Apa kata dunia ???!! “ ketus Vhina.
“ Lagian siapa juga
yang mau jadian sama cewek sombong model lo ??!! “ sahut Ramon.
“ Eitss .. udah, “
Karina menghentikan pertengkaran diantara Vhina dan Ramon, “ mending kalian
siap-siap buat lomba salsa. Sekalian latihan lagi sebentar. “
Ramon dan Vhina saling
pandang. Kemudian sambil mendengus sebal, mereka beranjak menuju ruang ganti
pakaian dan bersiap-siap untuk kembali menjadi couple di pentas salsa.
***
Tepuk tangan kembali
bergema dilapangan malam itu ketika Vhina dan Ramon kembali tampil sebagai
pasangan dalam tari salsa. Apalagi ketika mereka mulai menari dengan sangat
rileks seperti bersama pasangannya sendiri. Siul dan teriakan meledek langsung tertuju
pada mereka.
Singkat waktu, setelah
salsa acara dilanjutkan dengan Prom Nite. Disinilah semua penilaian dari
berbagai lomba dan pertunjukkan yang sejak awal mengisi perayaan ulang tahun
sekolah, akan diumumkan.
Vhina dan Ramon pun
bergegas mengganti kembali pakaian mereka. Setelah semuanya rapih dan siap,
seluruh panitia acara ikut berkumpul ditengah lapangan untuk mendengarkan
siapa-siapa saja yang menjadi juara.
“ Oke temen-temen
semuanya, buat mempersingkat waktu, Ryo akan segera membacakan nama-nama
pemenang lomba pada perayaan ultah sekolah malam ini. “ ucap Manda yang
bertugas sebagai MC.
Ryo hanya mengangguk
dan mulai membacakan nama para pemenang dari setiap lomba yang diadakan. Saat
akan membacakan pemenang untuk lomba salsa, tanpa sadar Vhina dan Ramon menahan
nafas.
“ Untuk salsa juara
satunya adalah … “ Ryo sengaja menggantung kalimatnya sesaat, “ pasangan …
Vhina dan Ramon .. “ lanjutnya setengah teriak.
Seluruh warga sekolah
konntan bersorak gembira. Terlebih pemenangnya sendiri. Vhina dan Ramon
tiba-tiba saja saling rangkul. Tapi begitu sadar, mereka langsung melepasnya
dengan gugup. Dan mereka pun naik ke atas panggung untuk menerima hadiah.
“ Dan yang terakhir,
yang sangat ditunggu-tunggu, the best couple untuk tahun ini adalah… “ Ryo dan
Manda kembali kompak menggantung kalimat, untuk memberikan nuansa tegang, “
Putri Tidur dan Sang Pangeran .. “ teriak Ryo.
“ Atau yang kita semua
kenal Vhina dan Ramon… “ jelas Manda.
Suara riuh lebih
menggema dari pada sebelumnya langsung mengisi seluruh penjuru sekolah.
Sementara Vhina dan Ramon sendiri hanya bisa terkejut. Tapi tanpa diduga, Vhina
malah keluar dari lapangan, berlari menuju taman sekolah. Ramon langsung
mengejarnya.
“ Vhina tunggu, “ cegah
Ramon sambil meraih satu tangan Vhina.
“ Apaan sih lo ?! Lepas
! “ omel Vhina.
“ Lo kenapa lari ? Ada
yang salah ? “ tanya Ramon dengan nada sabar.
“ Iya ! Salah banget !!
Lo nggak nyadar apa yang diumumin sama Manda tadi ?! “
“ Emang kenapa sih kalo
kita dinobatin jadi the best couple ? selama ini kita emang nggak pernah akur. Tapi
pernah nggak sih lo berpikir memperbaiki hubungan kita ? “
“ Maksud lo ? “
“ Jujur … “ Ramon
terlihat sedikit gugup, “ gue suka sama lo. Dan perasaan ini udah gue pendem
lebih dari 2 tahun sejak pertama kali kita berantem diruang guru waktu kelas 1.
“
Vhina kontan kaget
mendengar pengakuan Ramon. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru
saja dikatakan cowok dihadapannya.
“ Gue minta maaf kalo
selama ini gue sering bikin lo jengkel atau marah. Karna gue sendiri nggak tau
harus berbuat apa buat ngungkapin perasaan gue ke lo. Dan gue harap lo bisa
terima gelar the best couple itu. Walaupun cuma untuk satu tahun ke depan. “
kara Ramon lagi.
Vhina hanya terdiam.
“ Vhin, please … jangan
diem aja. Gue berharap banyak sama lo. “
“ Gue juga minta maaf,
Mon .. “ ucap Vhina pelan, “ gue terlalu naïf buat jujur sama diri gue sendiri.
“
Kedua mata Ramon
berbinar, “ jadi … kita .. “
“ Gue pun berharap
gelar the best couple itu nggak cuma satu tahun. “
Ramon mengangguk
mantap, “ pasti, Vhin. Itu pasti ! “ lalu dia meraih kedua tangan Vhina. Baru
dia akan menarik tubuh Vhina kedalam pelukannya, suara terompet yang super
nyaring menyerbu mereka.
“ Dasar sok malu-malu
kucing. “ ledek Karina, “ kalo udah ditakdirin jadi the best couple mah terima aja.
Pake sok jadi musuh. Capek deh !”
Lagi-lagi penonton yang
tadinya ada dilapangan, tapi langsung ke taman semua, berteriak riuh menyetujui
apa yang dibilang Karina. Sementara Vhina yang dirangkul Ramon hanya bisa
tersenyum malu. Begitu juga dengan Ramon yang jadi salah tingkah.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar